Kegunaan
(Manfaat) Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa)
Seputar Mahkota Dewa
Mahkota dewa termasuk dalam famili Thymelaece. Batang utama
bercabang-cabang setinggi 1,5m - 2,5m, daunnya tunggal berbentuk lonjong berujung lancip. Buahnya bulat, warnanya merah
tua jika matang. Tanaman asal
Irian ini tumbuh subur pada ketinggian 10m - 1200m dpl.
Kandungan dan Khasiat
Ekstrak daging
buahnya berkhasiat sebagai antihistamin, antialergi, bersifat sitotoksik
terhadap sel kanker rahim, bersifat hapatoprotektif. Juga menurunkan kadar gula
darah, antioksidan, menurunkan kadar asam urat.
Alkaloid,
senyawa organic berfungsi sebagai detoksifikasi, menetralisir racun-racun di
dalam tubuh.
Saponin
merupakan fitonutrien, sering disebut “deterjen alam”. Senyawa ini bersifat
antibakteri dan antivirus. Juga meningkatkan system kekebalan tubuh,
meningkatkan daya tahan, mengurangi kadar gula darah, menguran gi penggumpalan darah.
Flavonoid
berindikasi antiperadangan dan mencegah pertumbuhan kanker. Polifenol berfungsi
sebagai antihistamin. Zat lain adalah tannin, sterol, terpen.
Hasil Penelitian
Dra. Lucie
Widowati dari Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional-Depertemen Kesehatan.
“Saya meneliti mahkota dewa dari tahun 2003,”ujar Lucie. Hasilnya menunjukkan bahwa biji mahkora dewa sangat toksik.
Sementara buahnya tidak. Lucie juga
menyimpulkan zat dalam buah mahkota dewa meliputi alkaloid, tanin, saponin,,
flavonoid, polifenol.
Dalam abstraksi laporannya, Lucie
menyebutkan buah mahkota dewa bersifat sitotoksik terhadap sel kanker rahim
(sel HeLa) dan sel leukemia. Menurunkan kadar gula darah, menurunkan asam urat.
Bersifat antioksidan sebagai scavenger radikal bebas. Juga menurunkan
kadar asam urat.
Laporan itu juga
mengungkapkan hasil penelitian Vivi Lisdayati dari Departemen Farmasi, Fakultas
MIPA UI. “Riset Vivi menyebutkan kalau mahkota dewa dapat menghambat pertumbuhan kanker darah putih sebesar 50% pada
larva udang.”
Sedangkan Sumastuti dari Fakultas
Kedokteran UGM yang melakukan uji bioassay terhadap sel kanker rahim menarik
kesimpulan awal. Ekstrak air buah mahkota dewa dapat menghambat pertumbuhan sel HeLa (sel kanker rahim) dengan
Inhibitory Concentration (IC50) sebesar 196,74 mg/ml pada sel
kanker orang.
Uji khasiat
mahkota dewa sebagai penurun kadar gula darah, juga dilakukan Lucie. Ia
menggunakan ekstrak etanol 70% buah mahkota dewa. Hasilnya, pada
dosis 110mg/200g bb, kadar gula darah pada tikus bakal menurun.
Untuk melihat
pengaruh mahkota dewa terhadap kadar asam urat, Lucie mencatat hasil penelitian
Endah Hasturani dari Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma pada 2003.
penelitian pada ayam jantan jenis lohman brown umur 2-4 bulan. Hasilnya,
perasan daging
mahkota dewa punya efek antihiperuresemia, dengan dosis tengah
13,16g/kg bb. Jadi dengan dosis diatas kadar asam urat sudah bisa turun.
Untuk menganalisa khasiat mahkota dewa
mengatasi eksem, gatal-gatal, penyakit kulit karena alergi, Sumastuti melakukan
uji efek antihistamin dengan ekstrak air daun dan buah mahkota dewa.
Hewan percobaan dipilih marmot. Hasilnya pemberian 0,5 ml ekstrak dengan
konsentrasi 6,25; 12,5; 25; 50; dan 100% dapat mengurangi kontraksi ileum
marmot akibat histamine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar